Selasa, 28 Februari 2012

SEINDAH RUMAH LONJO




Satukanlah cita kita 
Walau hati ini lelah
Beranikan untuk jalani hidup
Dari semua perbuatan kita

Sebait lirik lagu berjudul “Satu” tercipta karena rasa peduli terhadap keprihatinan pengguna HIV/AIDS seperti yang sering kali diterima sebagian besar mantan pengguna narkoba dan penderita HIV/AIDS.
Dibawah naugan rumah Lonjo, Supergled, band beraliran heavi metal itu mencoba mengekspresikan bagaimana perasaan mereka, sebagian orang dengan HIV/AIDS dan Junkies, melalui lirik-lirik indah yang punya arti cukup dalam.
            Rumah lonjo merupakan sebuah comunitas terbesar yang ada di kota semarang, yang berorientasi pada orang-orang  dengan HIV/AIDS dan pengguna narkoba.
Rumah lonjo didirikan pada 16 Pebruari 1988 oleh tiga orang pecandu narkoba dalam masa pemulihan.
            Mereka percaya sebuah perubahan dalam masyarakat harus diawali dari dalam komunitas itu sendiri. secara Hukum, rumah lonjo tercatat sebagai salah satu unit kerja yayasan LONDOT IJO INDONESIA .


            Sesudah mendirikan pusat perawatan untuk pengguna narkoba, tiga pendiri rumah lonjo itu berpikir HIV/AIDS sangat rentan menimpa pengguna narkoba suntik. Akhirnya, merekapun memutuskan untuk fokus kepada pengguna narkoba, sebagai target group mereka.
            Pada 08 mei 2002 rumah lonjo membentuk sebuah divisi khusus untuk mendukung pemberantasan narkoba, divisi tersebut bernama Semarang Bebas Narkoba (SBN) . divisi tersebut melakukan pendampingan sebaya bagi pengguna narkoba dari semua latar belakang penularan,baik secara individu maupun kelompok.
            Bahkan SBN resmi menjadi kelompok pengagas kota semarang mengenai pemberantasan narkoba dibawah naungan BNN Kota semarang.


            “Kami dirumah lonjo memiliki misi khusus, antara lain pengguna pendekatan sebaya agar tercipta kualitas hidup yang lebih baik bagi orang dengan HIV/AIDS dan pengguna narkoba di jawa tenggah” , Ungkap Abdul Malik public relations Rumah lonjo , saat ditemui di kantornya, dijalan Dr.Sasirejo. Semarang. Indonesia.
            Pendekatan sebaya diyakini lebih efektif untuk diterapkan dan dilakukan. sebab, pada “pendekatan sebaya”  itu pengguna narkoba merupakan bagian penting dari solusi atas permasalahan tersebut.
            “Oleh orang itu, 90 % dari staf rumah lonjo memiliki riwayat pengguna narkoba atau hidup dengan HIV/AIDS ,” tambahnya.
            “kebisuan ini terlalu membungkam. stigma dan deskriminasi sangat kental terhadap pengguna narkoba dan orang dengan HIV/AIDS untuk melakukan perubahan. keterlibatan yang lebih berarti akan membuat perubahan yang signifikan untuk semua masalah ini,” Tegas Setyawan , Direktur Program Rumah Lonjo.
            Menurutnya, tidak akan ada perubahan apabila pengguna narkoba itu sendiri berperan dalam penanggulangan masalah tersebut.
            Hingga, September 2008 , pusat perawatan rumah lonjo telah memberikan layanan perawatan kepada 144 orang pengguna narkoba. adapun jumlah keanggotaan rumah lonjo mencakup 40 mantan penguna narkoba.
            Jumlah tersebut terdiri dari 15 mantan pengguna narkoba dan 20 kelompok dukungan sebaya dan tiga kantor yang terletak di Pedurungan, Jalan Dr. Cipto dan Johar.
            Selain itu, mulai 2009, rumah lonjo mengadakan program klinik berjalan.  program itu menyediakan layanan kesehatan dasar bagi masyarakat di daerah terpencil di semarang , yang tidak memiliki akses. Program itu juga bertujuan untuk mengurangi stigma tentang HIV/AIDS.
            ”Saya merasa senang, bisa berada disini, dapat berbagi dengan teman-teman rumah lonjo yang cukup unik dan sangat terbuka. sayapun banyak mendapat masukan tentang kehidupan. semoga kehadiran saya yang singkat disini dapat memberikan sesuatu dan tetap menjadi bagian  keluarga rumah lonjo . terima kasih sudah membuat waktu hidup saya lebih berwarna dan bermakna,” diakui dr. djoko , dokter klinik berjalan.
            




          Semangat kebersamaan yang tinggi untuk perubahan seolah menciptakan kesejukan dan kesegaran di rumah lonjo, meski mereka berada dalam keterbatasan karena kurangnya perhatian pemerintah negeri ini terhadap komunitas sejenis.
            Demikian juga kenyataan bahwa setiap manusia mampu mangukir prestasi dan berperan penting dalam kehidupan di masyarakat.
            Tak terkecuali melalui sebuah turnamen dunia yang mengharumkan nama rumah Lonjo (J-K-S)


Kiriman dari Joko Susanto, Ketua HIMA PROGDI PPB Periode 2010-2011

0 komentar:

Posting Komentar

ATTENTION

ATTENTION
iptekppbikippgrisemarang. Diberdayakan oleh Blogger.

Administrator

Hubungi dan lihat profil kami diberbagai situs jejaring sosial

-


Tentang Kami

Pengikut

Layanan Cyber Konseling


TENTANG TEKNISI


KONSELING TEMAN SEBAYA


KONSELING LAB. BK IKIP PGRI